Like Donk ^_^

Jumat, 14 Januari 2011

.*. Khusyu' Itu Mudah .*.

Selama ini kita selalu berpendapat bahawa khusyu’ itu sangat sukar dicapai. Ketika solat, fikiran sering melayang kemana-mana. Kerana itu, muncullah cara mengatasinya iaitu dengan konsentrasi.

Konsentrasi fikiran seolah-olah telah menjadi kunci untuk mencapai khusyu’ ketika solat. Maka tidak menghairankan jika pelajaran solat khusyu' pada umumnya ditujukan untuk membantu mengarahkan konsentrasi fikiran, seperti misalnya melihat titik di tempat sujud, menterjemahkan bacaan, menghadirkan Allah, dan lain-lain.



Cara-cara tersebut jika dilihat dari satu sudut sememangnya meyakinkan, tetapi realitinya mereka tidak memberi terlalu banyak manfaat. Melihat tempat sujud membantu agar pandangan kita tidak melirik kekiri dan kanan, tetapi tidak mampu menahan fikiran kita yang suka melompat ke kiri dan kanan.

Jika khusyu’ dapat diperoleh dengan memahami erti bacaannya, ketika saya melihat orang Arab, ternyata orang-orang Arab pun terlihat tidak lebih khusyu’ daripada kita. Ada yang matanya melirik ke kiri-kanan, ada yang sibuk merapihkan tutup kepalanya, dan lain-lain. Padahal mereka tentu lebih memahami erti bacaannya. Cuba untuk “menghadirkan” Allah, malah menambah kebingungan kita sendiri. Di dalam Al Qur’an dinyatakan, bahwa Allah tidak dapat diserupakan apapun juga (Asy-Syuura: 11). Jadi apapun yang kita bayangkan mengenai wujud Allah, maka itu pasti salah.

Anehnya, cara-cara tersebut meskipun terbukti gagal dalam mencapai khusyu', tetapi terus-menerus diajarkan oleh orang tua ke anaknya, oleh guru ke muridnya, demikian dari generasi ke generasi. Agak pelik memang.

Ketika usaha khusyu’ melalui konsentrasi gagal, maka muncullah persyaratan-persyaratan lain. Ada yang mengatakan, bahwa untuk khusyu’ kita harus suci, bersih dari perbuatan dosa. Persyaratan ini pula membuat saya pesimis, karena ternyata banyak ustadz-ustadz yang saya kenal secara peribadi sebagai orang yang sholeh, boleh berbahasa Arab, tinggi ilmu agamanya, ternyata mengalami masalah juga dengan solat khusyu’. Jika mereka yang tinggi ilmu agamanya, banyak berzikir dan menjaga perbuatan juga sering tidak khusyu’, bagaimana pula dengan saya?



Khusyu' Secara Mendadak

Mungkin telah banyak usaha dan cara untuk khusyu’ telah kita lakukan tetapi tetap saja tidak berhasil. Anehnya, tiba-tiba kita boleh mendadak khusyu'. Ketika kita ditimpa musibah yang hebat, tiba-tiba saja kita boleh solat dengan khusyu' lalu berdoa sambil mengucurkan air mata.

Padahal ketika itu, kita lupa dengan segala macam teori mengenai solat khusyu'. Kita solat tanpa berkonsentrasi, kita juga lupa memperhatikan titik ditempat sujud, tapi hati dan fikiran kita tidak pernah lepas mengarah ke Allah.

Kita tetap belum sepenuhnya memahami arti bacaan dalam bahasa Arab, tapi kita merasa seolah-olah berdialog dengan Allah. Kita lupa untuk “menghadirkan” Allah, tetapi kita terasa Allah begitu dekat. Ketika itu, dosa kita tidak lebih sedikit dari sebelumnya, malah mungkin kita baru saja melakukan perbuatan dosa besar sehingga kita sangat menyesal, tapi terasa Allah menyambut solat dan doa kita.

Saat itu kita tidak menggunakan ilmu khusyu’, tetapi kita boleh solat dengan khusyu'. Keadaan ini boleh terjadi kepada siapa saja, dari mahzab dan aliran apa saja, kepada ulama, orang yang awam ilmu agamanya, cendikiawan, orang yang kurang berpendidikan, orang kaya, orang miskin, bahkan kadang kepada orang yang jarang solat sekali pun.

Semoga bermanfaat!~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Musik